Warning dari Sekum Muhammadiyah soal Kasus Bechi Anak Kiai

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta masyarakat dan penegak hukum tidak mengaitkan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi, tersangka kasus pencabulan terhadap santriwati, dengan latar belakang maupun asal-usulnya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyatakan penyelesaian kasus tersebut harus difokuskan pada pelaku.
"Kami mohon jangan dikaitkan dengan dia dari organisasi apa, dia anaknya siapa, atau dia punya jabatan apa," kata Abdul Mu'ti kepada wartawan di Jakarta Timur, Sabtu (9/7).
Guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menegaskan pelaku kasus pencabulan tersebut harus diposisikan sebagai warga negara.
"Janganlah, misalnya anaknya kiai atau tokoh, kemudian yang ditonjolkan kiai atau tokohnya. Sesuai dengan hukum di negara kita, semua orang itu sama kedudukan hukumnya," tuturnya.
Abdul Mu'ti mengharapkan kasus itu tidak melebar ke wilayah di luar hukum. Walakin, dia menilai kasus itu sudah menjadi perhatian luas sehingga publik membicarakannya dari berbagai sisi.
"(Itu) Konsekuensi dari berbagai isu yang menjadi sebagaian isu publik," pungkasnya.
Sebelumnya, polisi kesulitan menangkap Bechi. Polda Jawa Timur pun mengerahkan banyak personelnya untuk menangkap putra pengasuh Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, Kiai Muchtar Mu'thi itu.
PP Muhammadiyah meminta masyarakat dan penegak hukum tidak mengaitkan MSAT alias Mas Bechi dengan latar belakang maupun asal usulnya.
- 6 Fakta Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut, Nomor Terakhir Bikin Geregetan
- Dedi Mulyadi Minta Izin Praktik & Gelar Dokter Kandungan yang Melecehkan Pasien di Garut Dicabut
- Muhammadiyah Pertanyakan Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke RI
- Muhammadiyah Kritik Tren Kartu Lebaran Tanpa Ucapan Mohon Maaf Lahir Batin
- Makna Idulfitri 1446 Hijriah: Momen Kebersamaan, dan Berbagi
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas