Warning PKS soal Harga BBM, Ada Apa?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua FPKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan Mulyanto mengingatkan pemerintah untuk tidak ikut naikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.
Pasalnya, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyatakan saat ini harga minyak dunia melonjak.
Dia meminta pemerintah konsisten dengan kebijakan sebelumnya yang tidak menurunkan harga BBM dalam negeri ketika harga minyak dunia anjlok.
"Apalagi dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, sebaiknya Pemerintah jangan menaikkan harga BBM. Kasihan rakyat. Daya belinya masih belum pulih. Jika harga BBM dinaikan akan menambah beban hidup rakyat yang sekarang sedang melaksanakan PPKM," kata Mulyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (20/7).
Menurut dia, beberapa bulan lalu Pertamina mengumumkan laba yang dihasilkan. Laba itu didapat dari keuntungan di mana rakyat membeli BBM dengan harga normal di saat harga minyak dunia anjlok.
"Nah, sekarang Pertamina harus siap menerima konsekuensi. Jangan ikut-ikutan menaikan harga BBM di saat harga minyak dunia naik. Jangan rakyat lagi yang dikorbankan," tegasnya.
Mulyanto juga mengatakan untuk meringankan biaya pengadaan BBM yang net importer itu, pemerintah sebaiknya menyediakan kompensasi yang memadai, sehingga meringankan Pertamina.
Dia meminta pemerintah tidak lepas tangan menyikapi fluktuasi harga tersebut.
Wakil Ketua FPKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan Mulyanto memberikan warning kepada pemerintah soal harga BBM dalam negeri.
- Reduksi Emisi Capai 1,2 juta Ton C02, Pertamina Sebut Lampui Target Dekarbonisasi
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Ikan PrimaLand
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Gelar Sosialisasi Program MOKA Saninten
- Tambah 17 Wilayah, Program DEB Pertamina Capai 102 Desa