Warning Terakhir Sebelum Reshuffle
Para Menteri Diingatkan Untuk Perbaiki Kinerja
Selasa, 26 Oktober 2010 – 05:25 WIB
Selama ini, isu reshuffle terus berkembang menjelang setahun pemerintahan SBY-Boediono pada 20 Oktober lalu. Isu itu makin santer ketika Wapres Boediono melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok pekan lalu. Dari kunjungan itu, salah satu nama yang akan diganti mengerucut pada Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh.
Sedianya, menteri asal Partai Demokrat itu dijadwalkan ikut membuka Forum Energi Indonesia-Tiongkok. Tetapi, tanpa alasan jelas, Darwin malah tidak masuk dalam rombongan. Pembukaan justru dilakukan Menteri BUMN Mustafa Abu Bakar. Nama lain yang juga diisukan akan diganti adalah Menteri Perhubungan Freddy Numberi.
Meski demikian, hingga saat ini belum jelas isu rencana perombakan kabinet itu jadi dilakukan atau tidak. Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah juga memberikan sinyal bahwa presiden tak akan merombak kabinet dalam waktu dekat.
Jafar Hafsah menegaskan, hingga kini belum ada pembicaraan apa pun dari Presiden SBY dengan partainya mengenai isu reshuffle. "Presiden bisa melakukannya kapan saja. Itu terserah beliau, anytime, tapi yang jelas belum ada pembicaraan soal itu," kata salah seorang ketua DPP Partai Demokrat tersebut.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan serta-merta mengocok ulang kabinet. Ada tahap-tahap yang dilalui para menteri yang dievaluasi
BERITA TERKAIT
- ProJo Masih Yakin Banget Pilkada Jakarta 2024 Bakal Dua Putaran
- Bawaslu Segera Rekomendasi PSU Gegara Petugas Coblos Pakai Nama Orang Lain
- Rusuh Saat Pilkada, Pasukan TNI Diterjunkan Bantu Polisi
- Rustini: Tanpa Perempuan Bangsa, Tak Mungkin PKB Raih 16 Juta Suara
- Hitung Cepat Indikator: Supian Suri Unggul di 9 Wilayah Depok
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak