Warning Untuk Sekolah-Sekolah Di DKI Jakarta

Warning Untuk Sekolah-Sekolah Di DKI Jakarta
Mendikbud M Nuh. Foto: Arundono/JPNN

Kegagalan sistem saya kira kalau di daerah yang lain juga seperti ini. Kalau sistem. Oleh karena itu untuk case yang khusus yang ada terjadi di Jakarta. Buktinya sistem yang sama di daerah yang lain tidak terjadi (tawuran) seperti sekarang. Tentu kami tidak berdoa terjadi seperti yang sekarang ini. Oleh karena itu spesifik penyelesaian DKI, solusinya juga solusi spesifik.

Tadi saya tadi sudah bertemu dengan tersangka AD (pembacok Deny Januar). Memang saya agak surprise saya tanya puas mas telah membunuh korban jawabnya "puas pak". Siapa yang enggak kaget. Membunuh orang puas. jadi ini urusan yang sangat-sangat serius. Jadi  tidak hanya urusan sekolah  tetapi urusan sosial. Saya tanya lagi sudah bener puas setelah membunuh? Jawabnya "puas pak tapi agak menyesal." Baru kata penyesalan itu keluar.

Jadi ini kalau sekolah dibebani ngurusi anak-anak seperti ini, terus terang bebannya luar biasa. Tidak hanya mengajar tapi merubah perilaku sosial ini yang sangat berat. Sehingga tolong kita bantu sekolah, kita bantu masyarakat supaya di sekolah juga tidak harus mendidik tapi juga di luar kapasitasnya.

Saya terus terang juga pernah jadi guru, kalau mendidik anak seperti itu terus terang, berat. Oleh karena itu kita tidak bisa serta merta menyalahkan sekolahnya. Karena masuknya ke sekolah itu,  anak itu sudah membawa beban yang luar biasa beratnya.

JAKARTA--Tiga tawuran antar pelajar telah terjadi sepanjang minggu di wilayah DKI Jakarta. Tiga siswa pun menjadi korban akibat memanasnya aksi brutal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News