Warpong Buan Tawarkan Ponggol Istimewa & Kekinian

Warpong Buan Tawarkan Ponggol Istimewa & Kekinian
Ki-Ka: CEO ARA Food Philipe Kenneth dan Juru Masak Warpong Buan, Rudini Prabowo Hasibuan alias Buan dengan latar lukisan-lukisan dari bahan daur ulang. Foto Mesya/JPNN.com

"Kami meminimalisir sampah-sampah plastik. Makanya kami bisa lihat mejanya ini warna-warni, meja dan kursi dari sampah plastik daur ulang," katanya. 

Dia menjelaskan Warpong merupakan singkatan dari Warung Ponggol.

Nama warung sengaja dipilih karena masakan yang dijual memiliki harga yang terjangkau. 

"Secara harga tujuannya untuk menjangkau, bisa dinikmati semua kalangan. Harga terendah nasi Ponggol Rp18 ribu. Kalau komplit, ada nasi, tempe, ponggol, bakwan, ayam, dan telur harganya Rp 40 ribu," ungkapnya. 

Kenneth yakin usaha kuliner ini bakalan berkembang pesat, pada beberapa tahun ke depan.

Dia bahkan sudah memiliki keinginan untuk membuka cabang di luar negeri. 

Warpong Buan, ujarnya, dirikan dengan nama PT Warpong Goes to International, karena targetnya makanan khas Indonesia mendunia.

Sementara itu, Direktur Kampus Ministri Yayasan Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Cikarang Kristiono Puspo menjelaskan konsep ramah lingkungan sebenarnya bukan hanya di meja, maupun kursi di Warpong Buan. 

Warpong Buan menawarkan ponggol istimewa dan kekinian, sekaligus mengusung konsep ramah lingkungan 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News