Wartawan Abal-Abal Masih Menjamur
Sabtu, 15 Desember 2012 – 04:40 WIB
JOGJA--Ketua Dewan Pers Bagir Manan menyoroti menjamurnya wartawan abal-abal alias wartawan bodrek. Wartawan bodrek ini adalah wartawan yang menggunakan jabatan untuk mencari tambahan penghasilan. Dia menilai hal ini disebabkan banyaknya perusahaan pers yang didirikan dengan niat iseng-iseng dan bukan karena satu tujuan yang jelas. Pada tahun 2013, Dewan Pers akan melakukan pembinaan-pembinaan kembali untuk menyikapi wartawan abal-abal tersebut. Namun seperti apa kemasannya, masih dibahas di internal dewan pers. Menurut mantan ketua mahkama agung ini uji kompetensi wartawan pun menjadi salah satu saringan. Dari 30 ribu wartawan se Indonesia, lanjutnya, baru sekitar 5 ribu orang yang ikut uji kompetensi.
Perusahaan pers, lanjutnya, tidak menjamin kesejahteraan para wartawannya dengan baik. "Selain itu, media pun tidak menyelenggarakan pendidikan pers yang sistematis. "Bahkan mereka (wartawan) dipersilahkan cari sendiri (tambahan penghasilan). Itu yang terjadi,"kritik saat menjadi pembicara dalam 1st Serikat Perusahaan Pers (SPS) " Indonesia Public Relations Summit 2012 di Hotel Inna Garuda Jogjakarta, Jumat (14/12).
Baca Juga:
Dia juga mengkritisi sikap pemerintah daerah yang sengaja memberikan fasilitas tertentu bagi wartawan seperti ini. Harapannya, para wartawan bisa membuat berita baik-baik dan menyenangkan hati para birokrat. "Meskipun kepentingan publik dikorbankan,"ujarnya.
Baca Juga:
JOGJA--Ketua Dewan Pers Bagir Manan menyoroti menjamurnya wartawan abal-abal alias wartawan bodrek. Wartawan bodrek ini adalah wartawan yang menggunakan
BERITA TERKAIT
- PN Lubuk Linggau Vonis Dua Orang Terkait Kasus Pemalsuan Dokumen Tanah SHGU PT SKB
- 2 Kurir Sabu-Sabu di Medan Divonis 19 Tahun Penjara & Denda Rp 1 Miliar
- Diduga Dipicu Masalah Jadwal Jaga di Rumah Sakit, Dokter Koas di Palembang Dianiaya
- Baznas Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang, Gibran Dijadwalkan jadi Inspektur Upacara
- Dr. Nurdin Minta Perangkat Daerah Optimalkan Pengelolaan Data untuk Dukung Pembangunan dan Pelayanan
- Brawijaya Hospital Saharjo Memiliki Layanan Terpadu BraveHeart