Wartawan Abal-Abal Masih Menjamur

Wartawan Abal-Abal Masih Menjamur
Wartawan Abal-Abal Masih Menjamur
"Masih panjang sekali pekerjaan ini. Dan yang sudah masuk lapor ke dewan pers, agar kita hati-hati. Jangan sampai wartawan sejenis itu ikut ujian kompetensi dan lulus lagi. Dapat tanda tangan dari pak Bagir lagi,"katanya lantas tertawa. Jika memang ada yang" seperti itu, lanjutnya, harap dilaporkan untuk diperiksa kembali. "Ada satu tempat, dia bukan wartawan, ya kita cabut saja. Tidak usah ragu-ragu,"tegasnya.

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung itu pun menyinggung tantangan eksternal yang saat ini dihadapi perusahaan pers. Pers, lanjutnya, harus bisa menjadi" bagian penting dalam mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran masyarakat, dan keadilan sosial. "Saya selalu tekankan, pers harusnya punya komitmen yang setinggi-tingginya untuk mewujudkan itu,"terangnya.

Selanjutn ya, pers harus bisa mewujudkan tatana kehidupan bernegara yang bersih dan sehat. Yakni dengan menyoroti pelayanan hukum bukan hanya penegakan hukum. Pers, kata dia, kerap menyoroti penegakan hukum salah satunya pemberantasan korupsi. Tapi jarang memberitakan soal pelayana hukum. "Mereka (yang di desa-desa) itu malah yang sering paling menderita dengan pelayanan hukum yang tidak baik,"papar pria asal Lampung itu. Tantangan lainnya adalah peran pers dalam pertarungan politik di tahun 2014. Ia berharap pers bisa berdiri di garis depan untuk perubahan yang lebih baik dalam Pemilu 2014. (hed)

JOGJA--Ketua Dewan Pers Bagir Manan menyoroti menjamurnya wartawan abal-abal alias wartawan bodrek. Wartawan bodrek ini adalah wartawan yang menggunakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News