Wartawan ABC Akhirnya Dibolehkan Meninggalkan Malaysia
Keduanya diperintahkan oleh otoritas Malaysia untuk meninggalkan negara itu pagi ini dan dikawal melalui bandara Internasional Kuching.
"Ketika kami mendapat kabar tadi malam kalau kami akan dituntut, kabar itu sangat mengecewakan dan mengkhawatirkan,' kata Besser.
"Lalu pada tengah malam, pintu saya di ketuk Louie, dan tiba-tiba saja ada perubahan rencana yang mendadak,"
"Kuasa hukum kami datang ke hotel dan mengatakan kalau pihaknya sudah menerima surat konfirmasi tertulis dari Kepala Kepolisian Diraja Malaysia kalau tuntutan terhadap kami akan dibatalkan, dan kabar itu sangat melegakan,"
Dalam pernyataannya, Direktur Pemberitaan ABC, Gaven Morris mengatakan dia sangat 'senang dan lega' atas kepurusan pembatalan ini, dan mengatakan ABC akan tetap mendukung jurnalis mereka.
"Mereka tidak melakukan perbuatan yang salah di Kuching. Mereka melakukan aktivitas jurnalistik. Insiden ini sekali lagi menunjukan mengapa penting untuk mempertahankan kebebasan media, termasuk hak untuk bertanya kepada pejabat," katanya.
"Linton dan loui akan terus melanjutkan tugas mereka, menyelidiki cerita yang sedang mereka garap untuk Four Corners. Kami menantikan laporan lengkap mereka dalam beberapa pekan mendatang.'
Penangkapan ini bermula ketika pada Sabtu malam (12/3), Besser berusaha mewawancarai PM Najib Razak ketika orang nomor satu di Malaysia itu tengah berjalan menuju mesjid, dia bertanya mengapa ada uang ratusan juta dolar tersimpan didalam rekening pribadi PM Najib.
Jurnalis Four Corners ABC yang ditahan di Malaysia setelah berusaha mewawancarai PM Najib Razak atas tuduhan skandal korupsi akhirnya dizinkan meninggalkan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi