Wartawan Kembali Demo Istana dan Kementerian Pertahanan
Kamis, 01 November 2012 – 11:12 WIB
JAKARTA - Puluhan wartawan kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak proses hukum terhadap oknum Perwira TNI AU yang melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan di Riau, saat jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 dua pekan lalu.
Aksi ini dilakukan menyusul pengiriman surat tuntutan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), bersama AJI Indonesia, AJI Jakarta, LBH Pers, PWJ, PFI, IJTI, serta PWI, kepada Panglima TNI, Agus Suhartono, Rabu (31/10) kemarin, yang berisi penegasan agar proses hukum terhadap pelaku dilakukan secara adil, dan transparan.
"Aksi ini hari ini kita lakukan di Kementrian Pertahanan dan Istana. Aksi ini juga dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia agar kekerasan terhadap wartawan di Riau khususnya segera diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Pengurus Pewarta Foto Indonesia (PFI) bidang advokasi, Opak di Jakarta, Kamis (1/11).
Seperti diketahui, Koordinatoir KontraS, Haris Azhar mengatakan, surat yang dikirim kepada Panglima TNI, berisi tuntutan agar Panglima TNI segera menuntaskan kasus penganiayaan, pembatasan akses kerja, perampasan barang dan penghilangan karya cipta yang dilakukan oleh Letkol. Robert Simanjuntak terhadap 7 jurnalis yang sedang atau setidak-tidaknya akan meliput peristiwa jatuhnya pesawat milik TNI AU di Riau.
JAKARTA - Puluhan wartawan kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak proses hukum terhadap oknum Perwira TNI AU yang melakukan tindak kekerasan
BERITA TERKAIT
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan