JAKARTA - Rumah tangga kepresidenan sekretariat negara RI memberi ciri khusus kepada para wartawan peliput upacara peringatan
HUT RI ke-63 di istana negara. Semua buruh tinta itu mengenakan beragam pita ketika menjeprat jepret Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
jpnn.com - "Ketentuan penggunaan tanda pengenal peliputan upacara peringatan HUT proklamasi kemerdekaan RI ke-63, 17 Agustus 2008 di istana merdeka ditambah pita," terang DJ Nachrowi, Kepala Biro Pers dan Media, istana kepresidenan RI.
Bagi wartawan radio/online, media cetak, reporter televisi, juru foto, juru kamera ditambahkan pita merah untuk stand upper. Bagi yang berdiri di sebelah Barat panggung kehormatan ditambahkan pita merah putih. Sementara itu, yang berdiri di sebelah Timur panggung kehormatan ditambahkan pita orange," ujarnya.
Berbeda dengan wartawan yang berdiri di sebalah Barat panggung kehormatan, mereka mengenakan pita putih. Nah, bagi yang berdiri di bawah sebelah Timur panggung kehormatan menggunakan pita biru. Untuk peliputan ramah tamah dengan warakawuri, veteran, dan wredatama di istana negara, beda lagi warna pita yang dipakai jurnalis, yakni warna ungu muda.
Khusus wartawan yang duduk di depan masjid Baiturrahim mengenakan pita hijau. Ada juga yang tanpa mengenakan pita, yakni yang berada di stage/trotoar kanan dan kiri aubade di Jl Medan Merdeka Utara. "Wartawan televisi juga mengenakan tanda pengenal crew televisi atau teknisi media elektornik (TV dan radio) yang menyiarkan peringatan HUT kemerdekaan secara langsung," ujarnya.
Bukan hanya mengenakan beragam warna pita, wartawan peliput HUT kemerdekaan di istana juga harus mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL) bagi pria, dan pakaian nasional atau resmi bagi wanita. "Akses masuk wartawan melalui posko 043 dari halaman parkir sekretariat negara," pungkasnya.(gus/jpnn)