Wartawan PNG Dilarang Bertanya seputar Papua Barat Saat Kunjungan Menlu RI
Organisasi pengawas media di Papua Nugini (PNG) menuntut penjelasan mengapa wartawan lokal dilarang mengajukan pertanyaan tentang Papua Barat selama kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, ke negara itu.
Menlu Retno baru saja menyelesaikan tur tiga negara di kawasan Pasifik yang bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan PNG, Kepulauan Solomon, dan Fiji.
Wartawan di Port Moresby diberitahu oleh pejabat pemerintah PNG bahwa mereka tak mengangkat isu sensitive di provinsi Indonesia itu, di mana gerakan pro-kemerdekaan telah berlangsung selama beberapa dekade.
Alexander Rheeney, presiden Dewan Media PNG, telah menuntut klarifikasi dari Kementerian Luar Negeri Papua Nugini.
"Masalah Papua Barat akan terus menjadi cerita yang menarik, tidak hanya bagi warga Papua Nugini tetapi juga bagi warga di kawasan ini dan dunia,” kemukanya.
Ia menyambung, "Fakta bahwa kementerian luar negeri memberi instruksi kepada wartawan untuk tidak mengajukan pertanyaan itu, sangat disayangkan.”
Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill, mengatakan, masalah Papua Barat telah dibahas dalam pertemuan hari Minggu antara Menlu Retno dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato.
Organisasi pengawas media di Papua Nugini (PNG) menuntut penjelasan mengapa wartawan lokal dilarang mengajukan pertanyaan tentang Papua Barat selama
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata