Wartawan PNG Dilarang Bertanya seputar Papua Barat Saat Kunjungan Menlu RI
Organisasi pengawas media di Papua Nugini (PNG) menuntut penjelasan mengapa wartawan lokal dilarang mengajukan pertanyaan tentang Papua Barat selama kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, ke negara itu.
Menlu Retno baru saja menyelesaikan tur tiga negara di kawasan Pasifik yang bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan PNG, Kepulauan Solomon, dan Fiji.
Wartawan di Port Moresby diberitahu oleh pejabat pemerintah PNG bahwa mereka tak mengangkat isu sensitive di provinsi Indonesia itu, di mana gerakan pro-kemerdekaan telah berlangsung selama beberapa dekade.
Alexander Rheeney, presiden Dewan Media PNG, telah menuntut klarifikasi dari Kementerian Luar Negeri Papua Nugini.
"Masalah Papua Barat akan terus menjadi cerita yang menarik, tidak hanya bagi warga Papua Nugini tetapi juga bagi warga di kawasan ini dan dunia,” kemukanya.
Ia menyambung, "Fakta bahwa kementerian luar negeri memberi instruksi kepada wartawan untuk tidak mengajukan pertanyaan itu, sangat disayangkan.”
Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill, mengatakan, masalah Papua Barat telah dibahas dalam pertemuan hari Minggu antara Menlu Retno dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato.
Organisasi pengawas media di Papua Nugini (PNG) menuntut penjelasan mengapa wartawan lokal dilarang mengajukan pertanyaan tentang Papua Barat selama
- Dunia Hari Ini: PM Israel Ancam Hentikan Gencatan Senjata
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium
- Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun