Warung Kopi

Oleh: Dahlan Iskan

Warung Kopi
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Tidak bisa. Tidak sama dengan di Amerika," ujar Hugo Charly. "Saya dan istri sama-sama warga negara Indonesia. Anak-anak otomatis tetap warga negara Indonesia," tambahnya.

Dua balita itu pun jadi peserta KTT yang paling kecil. Mereka baik-baik. Tidak rewel. Asyik makan. Tidak pernah interupsi. Mereka sering memandang kami yang asyik bicara dalam bahasa Indonesia.

Setelah makan kami pun jalan-jalan malam bersama mereka. Kota Fuqing sudah disulap jadi serbabaru. Serbagemerlap. Pusat kotanya. Pinggir sungainya.

Saya sudah tidak kenal lagi kota ini. Saya pernah ke sini. Sekitar 20 tahun lalu. Yakni saat ayah Alim Markus meninggal dunia.

Anda sudah tahu Alim Markus, bos Maspion Group yang populer dengan iklan di TV cintailah ploduk-ploduk Indonesia itu.

Saya ingin bertanya pada Hugo tetapi malu: apakah ada ikan 9 tidak bisa dipancing. Misalnya, jenis ikan yang bentuk mulutnya seperti politisi.

Saya juga ingin bertanya: kenapa perusuh Disway tergolong yang sulit dipancing.(*)


Berita Selanjutnya:
Tomboi Jago

Ada Warung Kopi di Fuqing. Anda sudah tahu Fuqing: kampung kelahiran leluhur banyak pengusaha besar di Indonesia.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News