Warung Nasi Bu Eha dan Selera Lidah Keluarga Bung Karno
Daging gepuk di Warung Nasi Bu Eha dimasak dengan resep turun-temurun. Eha pun mempertahankan resep itu.
Menurut Eha, dirinya sempat pindah ke Yogyakarta pada 1949. Namun, dia kembali ke Bandung demi meneruskan warung ibunya.
Kelezatan masakan di warung Bu Eha membuat keluarga Bung Karno terpikat. Menurutnya, Guntur Soekarnoputra dan Guruh termasuk kerap menyambangi Warung Nasi Bu Eha.
Memang Guntur pernah berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). "Guntur pasti datang dengan teman-temannya, kalau Guruh makanan favoritnya paling-paling jengkol," kata Eha.
Perempuan yang kini berusia 90 tahun itu megisahkan warungnya juga menjadi tempat makan Bu Hartini. Setelah Bung Karno meninggal, kata Eha, Bu Hartini pindah ke Bandung dan tinggal di Jalan Anggrek.
Lokasi rumah Hartini dekat dengan warung Bu Eha. Oleh karena itu, Hartini dan keluarganya kerap mampir ke warung makan tradisional itu.
"Bu Hartini suka rendang otak dan udang," kata Eha.
Ridwan Kamil yang pernah menjadi Wali Kota Bandung juga biasa jajan di warung itu. Bu Eha menjelaskan Kang Emil -panggilan akrab Ridwan Kamil- biasanya datang ke warung itu setelah jumatan.
Warung Nasi Bu Eha, bukan sembarang warung. Masakannya memikat lidah keluarga Proklamator RI Bung Karno.
- Pelaku-Korban Penculikan di Bandung Pernah Memadu Asmara, Berujung Pahit
- Terungkap, Ini Alasan Pelaku Penculikan Perempuan di Antapani Bandung
- Motif Asmara Penculikan Wanita di Antapani Bandung, Pelaku Membayar 3 Orang
- Polisi Gerebek Rumah Mewah di Bandung, Diduga Tempat Produksi Narkoba
- Kasus Penculikan Wanita di Antapani Bandung, Pelaku Pakai Senjata Api Jenis Sig Sauer P229
- Asmara Jadi Motif Penculikan Santi Bandung, Korban-Pelaku Pernah Menikah Siri