Warung PKH, Modal Dua Juta Sekarang Beromzet Rp30 Juta
jpnn.com, JAKARTA - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) merasakan faedah dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang digulirkan Kementerian Sosial (Kemensos).
Salah satunya Warung PKH di Dusun Ngulakan, Desa Kedungumpul, Kandangan, Temanggung, yang merupakan binaan pendamping PKH Yuni Fatmawati.
Warung PKH tersebut memulai usaha dengan modal Rp2 juta, kini beromzet hingga Rp30 juta per bulan.
Yuni mengatakan modal warung PKH yang dinamai ‘Sendang Rejeki’ dan melayani kebutuhan sembako masyarakat itu dari iuran 10 KPM di 10 dusun dampingannya.
"Nah, dari 10 orang itu, pas ada pencairan PKH, masing-masing iuran Rp200 ribu untuk modal bikin warung,” ujar Yuni saat ditemui di Temanggung.
Yuni menambahkan modal dua juta itu digunakan untuk belanja. "Seratus ribu buat beli etalase bekas, yang Rp1,9 juta buat beli sembako,” ungkap wanita berkacamata ini.
Omzet warung yang dikelola 10 KPM itu terus mengalami peningkatan, terutama setelah didaftarkan sebagai agen pencairan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada 2018 untuk KPM yang ingin mencairkan bantuan berupa beras dan telur, serta agen BRILink.
“Awal mulanya, omzet kami sekitar lima jutaan setiap bulan. Terus makin ke sini, ada program BPNT, program sembako, itu omset naik kira-kira sekitar 15 juta tiap bulan,” ucapnya.
Warung PKH Sumber Rezeki memulai usaha dengan modal Rp2 juta, kini beromzet hingga Rp30 juta per bulan.
- Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos-Kemendagri Bersinergi Wujudkan Data Tunggal
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Kabar Gembira untuk Pendamping PKH
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Mensos Gus Ipul Pantau Kebutuhan Pengungsi Erupsi Lewotobi, Bantuan Terus Bergulir
- Kemensos-Kitabisa Bersinergi, Serahkan Bantuan Atensi Pemerlu Pelayanan