Wasekjen HIPMI Sebut PIK Bermanfaat Besar bagi Ekonomi & Masyarakat

jpnn.com - JAKARTA — Wakil Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Wasekjen HIPMI) Anthony Leong mengatakan pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) telah memberikan banyak manfaat bagi perekonomian maupun masyarakat setempat.
Oleh karena itu, Anthony meminta pemerintah perlu mempertimbangkan baik-baik atas keputusan terkait proyek strategis nasional (PSN) PIK. Dia pun meyakini bahwa penetapan PIK sebagai wilayah PSN sudah melalui proses kajian yang panjang.
“Tidak mungkin sekali PSN penetapannya asal-asalan. Jangan sampai pemerintah terkesan tidak konsisten dalam mendukung pembangunan nasional,” kata Anthony dalam keterangannya, Senin (17/2).
Anthony mengatakan pengembangan kawasan PIK telah mendorong perkembangan ekonomi. Menurut dia, kedatangan investor besar di PIK telah menciptakan pusat bisnis, yang diikuti pengembangan sektor pariwisata, ritel, maupun jasa.
“Ini, kan, bagus bisa membuat pendapatan daerah menjadi meningkat,” ungkapnya.
Anthony menegaskan hal yang juga menonjol di PSN PIK ialah pariwisata dan ritel. Dia memaparkan pengembangan mal, restoran, maupun tempat hiburan menjadi pengerak pariwisata di PIK.
“Berapa ribu orang per hari yang sekarang berwisata ke PIK. Ini, kan, membuat ritel, UMKM juga menjadi hidup di sana,” kata pengusaha muda ini.
Anthony mengatakan PSN PIK telah membuat terbukanya lapangan kerja lebih luas bagi masyarakat sekitarnya. Menurut dia, masyarakat dari kalangan terdidik banyak yang terserap di bagian manajemen perusahaan.
Wasekjen HIMPI Anthony Leong menyebut PIK bermanfaat besar bagi ekonomi dan masyarakat.
- Telkom Kembangkan Kramat di Purbalingga jadi Desa Wisata Berbasis Konservasi
- Mengenang Batavia Lewat Arsitektur dan Kuliner di Batavia PIK
- Pesona Kuliner Halal di PIK: dari Pedas hingga Manis
- Dukung Pembangunan Masjid di PIK, DPRD DKI: Simbol Harmoni dan Toleransi Beragama
- Kemeriahan Ramadan di PIK: Ada Festival Kuliner, Seni, & Animasi
- Masjid Al Ikhlas di PIK, Perpaduan Ibadah dan Ekonomi Berkelanjutan