Wasekjen MUI: Saatnya Menggunakan Produk Nasional, Boikot Barang Terafiliasi Israel
Lebih lanjut dikatakan responden memprioritaskan produk yang tidak terafiliasi dengan Israel. Intinya konsumen meyakini bahwa produk nasional sudah sama dengan produk brand global.
Menurut Ikhsan Abdullah, dukungan dan pergeseran pilihan masyarakat ke produk-produk nasional ini sangat membesarkan hati dan harus disambut oleh para produsen di Indonesia.
“Kita harus bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendorong produk-produk 100 persen milik perusahaan Indonesia agar terus bangkit dan semakin berjaya,” katanya.
Peneliti Utama IHW Dr. Tantan Hermansah pada survei ini menginformasikan ada temuan menarik dari penelitian yang dilakukan oleh timnya.
Masyarakat sudah siap shifting atau berpindah produk, misalnya Le Minerale sangat tinggi dipilih masyarakat yang berpindah, tetapi ternyata masih lebih banyak produk yang diinginkan publik, tetapi tidak tersedia.
Data menunjukkan bahwa total sebanyak 84,4% responden lebih cenderung memilih produk perusahaan nasional dibandingkan produk asing yang terafiliasi dengan Israel.
Hal ini menunjukkan, ada momentum yang bisa dimanfaatkan produsen nasional untuk menggantikan produk-produl global yang diketahui terafiliasi dengan Israel.
Berikut ini adalah produk-produk favorit buatan Indonesia yang dipilih sebagai pengganti produk-produk terafiliasi Israel, antara lain
Wasekjen MUI K.H Ikhsan Abdullah mengatakan saatnya menggunakan produk nasional dan memboikot barang terafiliasi Israel
- Boikot Produk Pro-Israel Memanas, MUI: Jangan Terjebak Palestina Washing
- Mendag Yakin Nilai Transaksi Harbolnas Mencapai Rp 40 Triliun
- Boikot Produk Israel Dorong Ekonomi Lokal, Tidak Memicu PHK Massal
- KIC Catat Live Shopping Diminati Konsumen, Bisa Dongkrak Produk Lokal
- Penghargaan Local Heroes Brand 2024 untuk Rayakan Kontribusi Merek Lokal Indonesia
- PBNU: Jangan Salah Sasaran dalam Boikot Perusahaan Pro-Israel