Wasior jadi Kota Mati
Korban Bertambah, 29 Tewas
Rabu, 06 Oktober 2010 – 09:03 WIB
Ira, warga Wasior kepada Radar Sorong (grup JPNN) melaporkan, situasi Wasior bagai kota mati. ‘’Masyarakat belum bisa apa-apa. Banyak yang mengungsi di kantar bupati dan tempat ketinggian,’’ ujarnya.
Selain korban jiwa, kerugian materil yang dialami warga ditaksir mencapai milyaran rupiah. selain kehilangan tempat tinggal, harta kekayaan lain pun terbawa banjir. Bahkan tak sedikit warga yang hanya menyisakan pakaian di badan. Beberapa bangunan yang mengalami kerusakan cukup parah yaitu, pasar lama di kampung Waskam. Landasan pacu bandara Wargono yang tertimbun matrial yang mengakibatkan pesawat Susie Air masih tertahan. Selain itu, rumah sakit juga rusak parah. Kantor DPR, Kantor Bank Papua, Kantor PLN dan sejumlah sekolah mengalami kerusakan.
Korban banjir bandang di Wasior pun saat ini, sangat membutuhkan bantuan tenaga medis. Pasalnya, korban yang mengalami luka parah cukup banyak sementara jumlah tenaga medis yang ada (dirasakan) masih kurang. Alhasil, penambahan tenaga medis sangat diperlukan.
Selain tenaga medis, bantuan lain semisal obat-obatan, air mineral dan bahan makanan juga sangat dibutuhkan. Bahkan bantuan tenaga medis dan obat-obatan yang diturunkan semalam, tidak mampu melayani banyaknya warga Wasior yang menderita luka-luka akibat banjir tersebut..
MANOKWARI- Korban bencana banjir bandang yang melanda kota Wasior,Kabupaten Teluk Wondama Selasa pagi lalu (4/10), terus bertambah. Kepala
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang