Waskita Karya Garap Banyak PSN, Ekonom: Kepercayaan Pemerintah Masih Tinggi
jpnn.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk dinilai menjadi salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang dipercaya pemerintah dalam mengelola banyak proyek strategis nasional (PSN).
Hal itu terlihat dari banyaknya PSN yang dikerjakan perusahaan pelat merah itu pada tahun ini.
Diketahui, per Juli 2024 ada 233 PSN yang ditetapkan pemerintah, terdiri dari 218 proyek dan 15 program dengan total investasi Rp 6.246,7 triliun, serta mampu menyerap tenaga kerja hingga 2,71 juta pekerja.
Nah, dari total proyek dan program itu, sebanyak 83 PSN di antaranya dikerjakan Waskita Karya berupa 44 proyek jalan tol, 8 bendungan, dan 18 infrastruktur lainnya.
Ekonom dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu Surya Vandiantara menilai pemberian banyak PSN kepada Waskita Karya dapat diartikan bahwa pemerintah menaruh harapan besar terhadap perusahaan pelat merah itu untuk tetap tumbuh.
“Saya melihat kepercayaan pemerintah terhadap kinerja Waskita Karya masih tinggi, sehingga dipercaya untuk menggarap 83 PSN. Mengelola 12 proyek IKN dengan nilai kontrak sebesar Rp 7,7 triliun," kata Surya dikutip dari keterangannya di Jakarta, Selasa (6/8).
Surya yang juga analis dari Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) memandang bahwa pemerintah tengah berusaha menyelamatkan Waskita Karya.
Selain itu, dia menyebut Waskita Karya terbukti sukses membangun beberapa proyek dengan profil yang baik, terutama PSN dan Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mendukung program pemerintah dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur.
PT Waskita Karya dinilai menjadi salah satu andalan pemerintah dalam menggarap berbagai proyek strategis nasional (PSN).
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Berdemonstrasi di Kedubes AS, Aktivis Tolak Campur Tangan Asing dalam PSN dan Urusan Papua
- Muannas Bantah Sejumlah Tuduhan Said Didu Soal Masalah di PSN PIK 2
- Prabowo Lantik Pak Basuki Sebagai Kepala Otorita IKN
- Prabowo Beri Tugas Khusus untuk Basuki Hadimuljono
- Menhum Sebut Jakarta Masih Tetap Ibu Kota Negara, Pindah ke IKN Kapan?