Waskita Karya Optimistis Menghadapi 2024
Berdasarkan kepemilikan proyek perolehan NKB ini masih didominasi oleh proyek pemerintah sebesar 62 persen, lalu diikuti proyek BUMN/BUMD sebesar 22 persen, pengembangan usaha sebesar 15 persen dan swasta sebesar 1 persen.
”Sementara itu berdasarkan segmentasi jenis proyek, konektivitas infrastruktur sebesar 54 persen, sumber daya air sebesar 15 persen, gedung sebesar 17 persen, EPC sebesar 1 persen dan anak usaha sebesar 14 persen,” ucap Ermy.
Selanjutnya, perseroan juga menjelaskan terkait perkembangan restrukturisasi yang sedang dilakukan
sejak awal tahun sampai saat ini.
Perseroan terus melakukan diskusi intensif terkait proses review secara komprehensif terhadap Master Restructuring Agreement (MRA) dengan seluruh kreditur perbankan.
”Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan
swasta terkait skema restrukturisasi Waskita yang telah mencapai 95 persen dari nominal outstanding
utang,” katanya.
Menurut Emmy, metode restrukturisasi akan ditempuh melalui delapan stream yaitu, restrukturisasi keuangan, penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah dan partisipasi publik melalui right issue.
Kemudian, fasilitas kredit dengan penjaminan pemerintah, strategic pertnership ruas tol, restrukturisasi anak perusahaan, transformasi bisnis, penyelesaian ruas tol Sumatra, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.
“Pemerintah juga terus mendukung upaya penyehatan keuangan Waskita melalui (PMN) dan ruas dukungan konstruksi untuk penyelesaian pekerjaan ruas tol Bogor-CiawiSukabumi, Kayu Agung-Kapal Betung dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Proyek IKN, kontrak baru berasal dari Kementerian PUPR, Penyesuaian Tarif Tol dan Integrasi Ruas Tol,” kata Ermy.
PT Waskita Karya optimistis optimistis menghadapi 2024 dengan langkah-langkah yang dijalankan.
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Muannas Bantah Sejumlah Tuduhan Said Didu Soal Masalah di PSN PIK 2
- Prabowo Lantik Pak Basuki Sebagai Kepala Otorita IKN
- Prabowo Beri Tugas Khusus untuk Basuki Hadimuljono
- Menhum Sebut Jakarta Masih Tetap Ibu Kota Negara, Pindah ke IKN Kapan?
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya