WASPADA: 193 Daerah Masuk Kategori Rawan Jelang Pilkada Serentak

jpnn.com - JAKARTA – Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, pemerintah bekerja sama dengan Bawaslu dan Mabes Polri telah memetakan daerah-daerah yang diprediksikan rawan menjelang pilkada serentak, 9 Desember mendatang.
Menurutnya, saat ini tercatat ada 193 daerah yang masuk kategori rawan 1 dari 269 wilayah yang akan melaksanakan pilkada serentak.
“Sementara itu, yang rawan 2 sebanyak 40 daerah. Sisanya, 36 daerah lainnya sejauh ini dikategorikan aman,” ujar Luhut saat menjadi keynote speaker di rapat koordinasi Polhukam, di Jakarta Selatan, Rabu (11/11).
Luhut tidak menyebutkan, nama-nama daerah yang rawan tersebut. Namun, ia memastikan dari hasil pemetaan itu pemerintah akan melakukan pencegahan dan perketat pengamanan.
Pemetaan itu, kata dia, dilakukan melalui Early Warning System (EWS) untuk pencegahan konflik di daerah yang diprediksi rawan.
Sejauh ini, Luhut yakin pilkada serentak bisa diselenggarakan dengan lancar setelah ada pemetaan untuk pencegahan.
“Di daerah-daerah yang memiliki calon tunggal untuk pilkada, kita harus hormati pilihan masyarakat. Karena masyarakat akan sampaikan setuju dan tidak setuju di surat suaranya. Jangan sampai ada konflik,” tegas Luhut.(flo/jpnn)
JAKARTA – Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, pemerintah bekerja sama dengan Bawaslu dan Mabes Polri telah memetakan daerah-daerah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 28 RT Terendam Banjir Kali Ciliwung, Paling Banyak di Jaksel, Ini Daftarnya
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Terungkap, Guru Beserdik Degdegan Tak dapat TPG, tetapi Honorer Masih Terima Haknya
- Bukan Hanya Guru Honorer yang Tunjangannya Naik 100%, Alhamdulillah
- Pegadaian Turut Wujudkan Keberlanjutan Energi & Air Bersih di Batam
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan