Waspada, 2 Kekuatan Besar ini Bisa Memengaruhi Hasil Muktamar ke-34 NU

Keempat, potensi adanya intervensi kekuatan ekonomi politik dari eksternal nahdiyin.
Hipotesisnya, kata Umam, jika faktor pertama dan kedua yang lebih berpengaruh, hasil Muktamar Ke-34 NU akan menghasilkan kepemimpinan PBNU yang sesuai dengan aspirasi nahdiyin.
Namun, jika faktor ketiga dan keempat yang lebih dominan, NU akan jadi mesin politik pihak-pihak tertentu yang ingin menang pada Pemilu 2024.
"Tentu, itu tidak diinginkan semua pihak," kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Tanfidz PCI-NU Queensland, Australia ini.
Dalam pengamatannya, dia menyebut ada dua kandidat kuat dan dua kandidat alternatif pada pemilihan Ketua Umum PBNU.
Dua kandidat kuat itu petahana Kiai Said Aqil Siradj dan Katib Aam PBNU Kiai Yahya Cholil Staquf.
Kemudian dua kandidat alternatif yaitu mantan Waketum PBNU dan mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Kiai As’ad Ali dan Ketua PWNU Jawa Timur Kiai Marzuki Mustamar.
Umam menilai keempat kandidat itu punya peluang untuk terpilih sebagai Ketum PBNU.
Waspada, dua kekuatan besar di luar Nahdiyin ini dapat memengaruhi hasil Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU).
- Bitcoin Terkoreksi USD 80 Ribu, Peluang atau Ancaman bagi Investor?
- Tingkatkan Ekonomi Setelah Tsunami Selat Sunda, Istri Nelayan Produksi Aneka Olahan Laut
- Sandiaga Uno: SI IKLAS jadi Awal Kebangkitan Ekonomi
- Ekonom Sebut Penghentian PSN Berisiko Picu Ketidakpastian Ekonomi
- Masjid Al Ikhlas di PIK, Perpaduan Ibadah dan Ekonomi Berkelanjutan
- PNM Liga Nusantara Buka Bakat Pesepak Bola & UMKM Lokal