Waspada! 3.000 Pasien HIV/AIDS Tersebar di Surabaya
jpnn.com, SURABAYA - Jumlah pasien HIV/AIDS terus bertambah di Surabaya, meski . Selama Januari sampai Oktober 2017, setidaknya ada 3.000 orang pasien HIV/AIDS yang kontrol di RSUD Dr Soetomo, baik rawat jalan maupun rawat inap.
Dibandingkan dengan 2016, jumlah ini naik, sebelumnya antara 2.600-2.700 orang.
Data tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Medis AIDS Unit Perawatan Intermediet Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD Dr Soetomo DR dr. Erwin Astha Triyono.
“Paling banyak karena seks bebas dan penggunaan suntuk narkoba,” kata Erwin.
Diungkapkan Erwin, kebanyakan pasien yang dirawat di UPIPI RSUD dr Soetomo masuk dalam usia produktif, yaitu 20-35 tahun.
Erwin mengatakan, itu berarti penularannya sekitar 15 tahun yang lalu.
“Jika sekarang pasien berumur 35 tahun, berarti dia tertular sekitar usia 20 tahun. Saat itu pasien masih pada masa coba-coba. Karena itulah, orang tua harus memberikan pengawasan ekstra saat anaknya berusia remaja,” ungkap Erwin.
Ketika pasien didata, diketahui kebanyakan adalah warga Surabaya, tapi mereka tidak mempunyai KTP.
Kebanyakan pasien usia produktif dari 25 dan 30 tahun
- Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS, Okamoto Edukasi Seksual di Kampus
- IDI Jawa Tengah Bagikan Info Jenis Obat Pengidap HIV/AIDS
- Hasil Survei, Pria Lebih Tertarik Pakai Kondom Tipis Tanpa Tip, Okamoto Solusinya
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Satgas MTF TNI Konga XVIII-O UNIFIL Terima Pembekalan dari UN Counselor
- Saga Ajak Ratusan Nelayan Makin Peduli pada Kesehatan lewat Penyuluhan