Waspada! 4 Fenomena Terorisme Jelang Sidang Otak Bom Thamrin
Melihat teror yang beruntun di Surabaya jajaran kepolisian harus lebih cermat lagi. Sebab kasus Surabaya memunculkan empat fenomena dalam dunia terorisme Indonesia.
Pertama, inilah pertama kali satu keluarga terlibat dalam melakukan serangan teror bom bunuh diri.
Kedua, keterlibatan perempuan dalam aksi bom bunuh diri makin masif.
Ketiga, para teroris makin nekat mendatangi polisi, meskipun di markasnya, untuk melakukan serangan.
Keempat, kasus Bom Surabaya menunjukkan bahwa pelaku teror bom bunuh diri bukan lagi hanya dari kalangan ekonomi lemah tapi juga sudah melibatkan kalangan ekonomi mapan.
Selain itu kasus aksi teroris yang beruntun ini menunjukkan bahwa program deradikalisasi yang digalang pemerintah gagal total. Jaringan baru teroris bermunculan dan yang tertidur bangun lagi.
“Sepertinya pemerintah perlu mengevaluasi banyak hal agar situasi keamanan di negeri ini kembali kondusif, terutama saat Ramadan, Idul Fitri dan pelaksanaan pilkada serentak,” tuntas Neta. (boy/jpnn)
Kasus Bom Surabaya menunjukkan bahwa pelaku bukan lagi hanya dari kalangan ekonomi lemah tapi juga sudah melibatkan kalangan ekonomi mapan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri
- Densus 88 Beber Fakta 3 Terduga Teroris yang Ditangkap NTB, Ternyata
- Masih Ingat Aksi Heroik AKBP Untung Sangaji? Begini Aktivitasnya Kini
- Abbey Senang Ike Sedih
- Margarito Kamis: Saya Kenal Neta S Pane Sebagai Orang yang Baik
- Neta S Pane Meninggal Dunia, Begini Penjelasan dari Kerabatnya