Waspada, 4 Gangguan Kesehatan Akibat Kabut Asap
jpnn.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan tak hanya berdampak buruk pada lingkungan, tapi juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai hari Senin (16/9) pukul 16.00 WIB, ada 58 titik panas di Riau, 62 titik di Jambi, 115 titik di Sumatra Selatan, 384 titik di Kalimantan Barat, 513 titik di Kalimantan Tengah, dan 178 titik di Kalimantan Selatan.
Luas hutan dan lahan yang terbakar sebesar 328.724 hektar dengan 2.583 titik api. Ini menyebabkan kualitas udara di wilayah sekitarnya sangat tidak sehat.
Apa saja gangguan kesehatan yang bisa timbul akibat kabut asap?
Secara umum, kabut asam dapat mengganggu kesehatan orang-orang yang terpapar, baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit atau memiliki daya tahan tubuh rendah.
Biasanya, yang paling mudah terdampak adalah saluran pernapasan. Dikatakan oleh dr. Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter, kabut asap beserta partikel-partikel di dalamnya bisa mengiritasi saluran pernapasan. Lebih lengkapnya, berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang bisa timbul.
1. Bronkitis akut
"Kabut asap dalam paparan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan paru bronkitis akut, yang juga masuk dalam penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),” terang dr. Alvin.
Kabut asap yang menyelimuti beberapa wilayah di Sumatra dan Kalimantan sangat memprihatinkan. Tak hanya berdampak buruk untuk lingkungan dan ekosistem, tetapi juga bisa akibatkan gangguan kesehatan.
- Deteksi Dini Penting Atasi Asma pada Anak-Anak
- Palembang Masih Diselimuti Kabut Asap Meski Hujan, BMKG Beri Penjelasan
- Kabut Asap Kian Pekat, Penerbangan di Bandara SMB II Palembang Terganggu
- Besok, Jam Belajar Sekolah di Palembang Kembali Normal
- Jokowi Pulang, Kabut Asap di Palembang Kembali Pekat
- Alhamdulillah, Palembang Diguyur Hujan