Waspada! 45 Desa Rawan Kekeringan

Waspada! 45 Desa Rawan Kekeringan
Warga terkena dampak kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

Ukuran jaraknya, lanjut Eko, minimal 3 kilometer baru bisa disebut kritis dan perlu dropping.

Atau, ada air bersih, tapi tidak mencukupi kebutuhan warga. Tujuan survei, selain memastikan laporan masuk, mengetahui kondisi daerah sekitarnya.

''Intinya, untuk mencari solusi. Kalau masih bisa, akan diambilkan dari daerah terdekat. Tapi, kalau tidak, langsung kami droping,'' paparnya.

Selain Desa Pelang Lor, Eko menyebutkan, belum ada yang mengajukan permohonan pengiriman air bersih.

Namun, pihaknya terus mengimbau warga agar segera melapor ke BPBD jika kondisi sudah kritis.

Sebab, tanpa laporan, pihaknya tidak bisa mengirim air bersih. ''Sebab, itu (laporan, Red) akan jadi dasar kami menindaklanjuti,'' jelasnya.

Saat ini pihaknya telah memetakan daerah rawan atau berpotensi krisis air bersih. Ada 45 desa di kecamatan yang masuk daftar siaga kekeringan di Ngawi.

Dari jumlah tersebut, 15 desa di antaranya merupakan kasus baru. Tahun 2017 lalu belum mengalami kekeringan atau krisis air bersih.

Warga desa mulai mengajukan permohonan bantuan karena kekeringan krisis air bersih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News