Waspada! Ada Tahu Dicampur Bahan Pemutih Kain

jpnn.com - SERANG - Subdit I Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten mengerebek sebuah home industri tahu di Desa Karang Harja, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Rabu (14/9).
Sebanyak 2.500 buah tahu yang diduga mengandung peroxid diamankan.
Informasi diperoleh, penggerebekan dilakukan sekira pukul 19.30 WIB. Polisi dibantu oleh dua orang petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Serang mendapatkan ribuan buah tahu siap edar.
“Kami menemukan satu derigen cairan peroxid. Saat dilakukan tes dan uji lab (laboratorium, red), tahu tersebut positif mengandung peroxid,” kata Kasubdit I Indag Polda Banten Ajun Komisaris Polisi Besar (AKBP) Dani Arianto seperti diberitakan Radar Banten (Jawa Pos Group) hari ini.
Home industri bernama Sumber Rezeki itu diduga kuat sudah setahun memberikan bahan tambahan pangan (BTP) yang dilarang dalam pembuatan tahu.
Ribuan tahu itu biasa diedarkan ke wilayah Cisoka, Balaraja, dan Curug, Kabupaten Tangerang. “Setiap hari home industri ini memproduksi rata-rata 1,5 ton tahu,” kata Dani.
Setiap hari home industri milik Eko ini rata-rata mengantongi omset sebesar Rp 20 juta. Dengan asumsi, setiap satu buah tahu dijual dengan harga Rp 2.500.
“Keuntungannya kisaran Rp 5 sampai Rp 10 juta. Karena dikurangi membeli bahan dasar tahu, seperti kedelai dan membayar tenaga pekerjanya,” kata Dani.
SERANG - Subdit I Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten mengerebek sebuah home industri
- Penyebab Kebakaran 3 Gerbong KA Cadangan di Stasiun Tugu Yogyakarta Masih Ditelusuri
- Ini Pesan Penting Gubernur Herman Deru saat Silaturahmi dengan Warga Babatan Saudagar
- Jawab Kebutuhan Masyarakat, Gubernur Herman Deru Resmikan Operasional KMP Puteri Leanpuri
- Tim Gabungan Temukan MinyaKita tak Sesuai Takaran di Mamuju
- Kronologi Penerbitan Izin Hibisc Fantasy Puncak, Jaswita Kacau
- Eks Anggota DPRD Jateng Kembalikan Uang Korupsi Rp 2,3 Miliar