Waspada! Aksi Pendukung Ahok Disusupi Gerakan Separatisme
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Arief Poyuono menilai mencuatnya isu Minahasa Raya Merdeka di tengah-tengah aksi bela terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bisa dianggap sebagai benih gerakan separatisme.
"Ini jentik-jentik separatisme. Saya rasa ada penyusupan dari gerakan-gerakan separatisme yang menginginkan Minahasa Merdeka, dengan menumpang isu Ahok," ujar Arief menjawab JPNN.com, Senin (15/5).
Dia memandang munculnya isu-isu semacam ini seharusnya menjadi perhatian pemerintahan Joko Widodo.
Dikatakan, aspirasi memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah melenceng dari tuntutan aksi solidaritas pada Ahok.
"Dengan jargon radikalisme dan minoritas yang digunakan dan ditumpangi gerakan sparatisme, menurut saya ini harus jadi perhatian Pak Jokowi," ujar dia.
Arief menambahkan, aksi-aksi solidaritas yang dilakukan pendukung Ahok sebenarnya hal yang wajar. Namun menjadi janggal ketika muncul isu lain seperti Minahasa Raya Merdeka.
Bahkan menyerang pemerintahan Jokowi yang sudah netral dan tidak melakukan intervensi apa pun pada kasus Ahok.
"Saya mengimbau juga pada masyarakat yang tidak ikut aksi aksi lilin agar memaklumi gerakan solidaritas pada Ahok, tidak perlu saling-serang. Biarkan itu hak mereka mencari keadian," imbaunya.(fat/jpnn)
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Arief Poyuono menilai mencuatnya isu Minahasa Raya Merdeka di tengah-tengah aksi bela
- Sempat Dinyatakan Hilang, Pemanah Ikan Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Tateli Weru Minahasa
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan