WASPADA!! Berlebihan Menonton TV Bisa Tingkatkan Risiko Bekuan Darah
Mereka memperkirakan bahwa risiko sebenarnya mungkin lebih tinggi, karena emboli paru yang fatal sering tidak dilaporkan atau salah didiagnosis.
Gejala utama mereka yakni nyeri dada dan sesak napas, bisa juga menjadi tanda-tanda serangan jantung dan kondisi serius lainnya.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang dewasa di Amerika Serikat cenderung menonton televisi lebih sering dari orang-orang di Jepang.
"Siapapun yang menonton TV terlalu lama harus mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko mengembangkan bekuan darah," kata penulis studi, Dr. Hiroyasu Iso, MD, PhD, seperti dilansir laman Health, Minggu (4/9).
Tapi tenang, ada cara untuk mencegah risiko tersebut.
"Setelah satu jam atau lebih, berdiri, lakukan peregangan, berjalan-jalan atau saat Anda sedang menonton TV, rilekskan otot-otot kaki Anda selama 5 menit," jelas Dr. Iso.
Dr. Iso juga menambahkan, air minum juga bisa memberikan perlindungan serta mempertahankan berat badan yang sehat. Cara ini cenderung bisa mengurangi risiko emboli paru. (fny/chi/jpnn)
MENONTON televisi terlalu lama, bisa berbahaya bagi kesehatan Anda, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Circulation, hal ini bisa
Redaktur & Reporter : Yessy
- 4 Tips Hadapi Stres Jelang Tahun Baru
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Penanganan Pasien Diare dengan Syndromic Testing, Hasil Cepat & Akurat
- Peringatan HJK, RS Atma Jaya Luncurkan 3 Layanan Kesehatan
- Di Forum Global ISPOR Eropa 2024, Indonesia Bawa Solusi Nutrisi Berbasis Ekonomi
- Cokelat Premium, Rahasia Lezat & Sehat di Balik Soft Choco Mr. Bread