Waspada, Debit Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Meningkat

Waspada, Debit Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Meningkat
Tangkapan layar: Derasnya banjir lahar dingin Gunung Semeru yang melewati dibawah jembatan gantung Kaliregoyo di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Senin (17/1/2022) sore. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)

Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut statusnya Level III atau Siaga, sehingga masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat letusan).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar) dan mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru. (antara/jpnn)

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lumajang menyebabkan debit banjir lahar dingin Gunung Semeru mengalami peningkatan.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News