Waspada, Dua Desa Mengalami Pergerakan Tanah
jpnn.com, BOGOR - Warga di wilayah Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, tengah dibayang-bayangi kecemasan terkait dengan ancaman pergerakan tanah. Sebanyak sembilan desa mengalami tanah bergerak.
Camat Cijeruk Hidayat Saputradinata menjelaskan, pergerakan tanah diduga akibat kemarau panjang. Pihaknya juga tengah melakukan penelusuran berkaitan dengan lokasi yang terdampak dengan pergerakan tersebut.
“Tanah kering dan retak, sudah banyak desa yang mengalami keretakan dan pergeseran tanah, karena kemarau panjang kali ini,” katanya kepada Radar Bogor, Rabu (7/8).
Dia menjelaskan, adapun beberapa titik yang mendominasi pergerakan tanah di antaranya Desa Cipicung dan Sukaharja.
BACA JUGA: Pergerakan Tanah Buat Pipa PDAM Rusak
Hidayat menuturkan, pihaknya juga telah mengantisipasi dengan melakukan reaksi cepat melalui Pemerintah Desa (Pemdes). “Kita antisipasi melalui Pemdes untuk disosialisasikan kembali bersama Rt/Rw,” ucapnya.
Tak hanya rawan pergerakan tanah, kata Hidayat, musim kemarau ini juga menyebabkan sembilan desa yang ada rawan terhadap bencana longsor. Lantaran, sejumlah titik yang ada merupakan lintasan sungai.
“Jadi takut hujan besar. Pasti, ada hujan besar saya yakin akan ada longsor, “ bebernya.
Selain rawan pergerakan tanah, musim kemarau ini juga menyebabkan sembilan desa di Kecamatan Cijeruk Bogor rawan terhadap bencana longsor.
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Kebakaran Gudang Alat Dekorasi di Bogor Sebabkan Satu Orang Meninggal