Waspada, Gelombang Tinggi 5 Meter Masih Terjadi Sampai...
jpnn.com, JAKARTA - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG perlu memberikan peringatan dini karena diperkirakan pada 23-28 Juli 2018 masih akan terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian 2,5-6 meter dengan puncak ekstrem diperkirakan pada 24-25 Juli 2018.
"Perkiraan tinggi gelombang pada 23-28 Juli 2018 diperkirakan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter (sangat waspada)," ujar Dwikorita.
Gelombang tinggi itu berpeluang terjadi di Laut Jawa Bagian Timur, Perairan Timur Kotabaru, Selat Makassar Bagian Selatan, Laut Flores, Perairan Baubau- Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, Perairan Selatan Pulau Buru-Pulau Seram.
Kemudian Perairan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar, Perairan Yos Sudarso, Laut Arafuru dan Perairan Jayapura.
Sebagai informasi kondisi tekanan tinggi yang bertahan di Samudera Hindia (Barat Australia) atau disebut dengan istilah Mascarene High memicu terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan Indonesia.
Hal ini dikarenakan kecepatan angin yang tinggi di sekitar wilayah selatan Mascarene High di Samudera Hindia dan terjadinya swell/alun yang dibangkitkan oleh Mascarene High menjalar hingga wilayah Perairan Barat Sumatera, Selatan Jawa hingga Pulau Sumba. Kondisi tersebut juga berdampak pada peningkatan tinggi gelombang.(chi/jpnn)
Gelombang tinggi itu berpeluang terjadi di Laut Jawa Bagian Timur, Perairan Timur Kotabaru, Selat Makassar Bagian Selatan, Laut Flores, Perairan Baubau.
Redaktur & Reporter : Yessy
- BMKG Minta Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi di Selatan Jateng 1-4 Januari 2025
- Libas Trek Menantang & Cuaca Ekstrem, Hyundai Ioniq 5 Sabet Rekor Dunia
- Pengumuman, Pemerintah Tutup Pendakian di Lima Gunung Jelang Tahun Baru
- Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Laut Banten, BMKG Imbau Nelayan Waspada
- Peringatan BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem hingga 28 Desember 2024
- BMKG Ingatkan Masyarakat soal Gelombang Tinggi saat Libur Natal 2024