Waspada Gempa, Surabaya Memiliki Dua Patahan Aktif
Minggu, 14 Oktober 2018 – 11:06 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Pakar Geologi ITS Amien Widodo mengatakan, di Surabaya ada dua patahan aktif yang berpotensi menimbulkan gempa. Yakni, patahan Surabaya dan patahan Waru. Temuan patahan itu penting untuk membuat sarana mitigasi bencana yang tepat. Agar bisa menekan kerugian, baik materiil maupun nonmateriil.
Likuefaksi merupakan peristiwa yang terjadi pada tanah yang memiliki lapisan pasir. Di dalam tanah tersebut terdapat air dalam kondisi jenuh yang kemudian akan mendorong ke atas serta mengakibatkan pasir dan air langsung keluar. Peristiwa tersebut terjadi dalam gempa Palu lalu.
Dia menambahkan, masih ada kemungkinan terjadinya likuefaksi di wilayah Surabaya. Hal tersebut disebabkan, selain endapan rawa, terdapat tanah yang berjenis endapan pasir pantai. Namun, dia melanjutkan, perincian luas tanah yang terdampak belum bisa ditentukan karena sifat penelitian tanah yang berlangsung hanya memindai lapisan.
Kepala laboratorium geofisika teknik dan lingkungan itu mengungkapkan, kawasan Surabaya Timur dan Utara yang jenis tanahnya berupa endapan rawa lebih berpotensi mengalami amplifikasi atau penguatan gelombang gempa.
Amplifikasi tersebut merambat melalui tanah yang lunak dan menghasilkan amplitudo yang besar. Pembesaran itulah yang akan memengaruhi energi dari gempa tersebut. "Dengan kata lain, kekuatannya akan berlipat beberapa kali," tandasnya.
Baca Juga:
Yakni, patahan Surabaya dan patahan Waru. Temuan patahan itu penting untuk membuat sarana mitigasi bencana yang tepat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ada 285 Kali Gempa Susulan di Cianjur, 321 Orang Meninggal Dunia
- Gempa di Banten Terasa Hingga Jakarta, BMKG Minta Warga Hati-hati
- Update Gempa Terkini di Maluku Barat Daya, Begini Kondisi Masyarakat
- Gempa Guncang Bengkulu, Tak Ada Potensi Tsunami
- BNPB: Pasca-gempa Halmahera Selatan 60 Rumah dan Gedung DPRD Rusak
- Kemlu: 1.524 WNI Paling Terdampak Gempa Jepang, Tetapi