Waspada Inflasi Makin Menanjak, Indef Sebut BI Harus Segera Bergerak

Tauhid membeberkan saat ini terjadikenaikan harga pangan dan energi dunia baik karena perang Rusia dengan Ukraina, proteksi yang dilakukan beberapa negara, maupun gangguan rantai pasok global menjadi penyebab inflasi tahun ini.
Di samping itu, nilai tukar rupiah juga mengalami pelemahan hingga delapan persen dalam enam bulan terakhir sehingga harga produk impor makin tinggi.
Tauhid memandang pemerintah perlu melanjutkan upaya mengendalikan inflasi yang berdampak paling signifikan terhadap pelaku usaha, juga masyarakat miskin dan rentan miskin.
“Dengan inflasi yang tinggi dan nilai tukar rupiah yang menembus Rp 15 ribu per USD, bahan-bahan yang diimpor akan semakin mahal. Orang yang memiliki utang dalam mata uang asing juga akan makin tinggi sehingga pelaku usaha dan masyarakat akan terdampak,” tegas Tauhid. (antara/jpnn)
Bank Indonesia (BI) dinilai harus segera mengantisipasi inflasi yang makin menanjak hingga akhir 2022.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- JATMA Aswaja Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Umat dan Cinta Tanah Air
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya
- Secangkir Kopi Sambut Pengunjung di Pavindo, World Expo 2025
- Sekda Sumsel & Wamen Koperasi RI Resmikan Pembentukan Koperasi Merah Puti Ponpes Al Ittifaqiah