Waspada ISIS, Cermatlah Menyumbang ke Syria

jpnn.com - JAKARTA – Masyarakat Indonesia diimbau cermat dalam memberi sumbangan dengan dalih apa pun ke Syria. Jika sumbangan murni untuk kemanusiaan, lembaga-lembaga yang menyalurkannya harus berkoordinasi dengan pemerintah.
Hal itu untuk mengantisipasi agar tidak jatuh ke tangan kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Jangan biarkan lembaga-lembaga funding itu bekerja sendiri-sendiri karena mereka rentan dan tidak resisten dalam masalah ini. Saya tidak bisa menjamin mereka tidak punya kaitan dengan ISIS. Artinya, kita harus waspada karena hal ini justru akan dimanfaatkan ISIS untuk menggalang dana,” kata Ketua Kajian Islam dan Timur Tengah Universitas Indonesia M. Luthfi Zuhdi di Jakarta, Selasa (17/5).
Seperti diketahui, akhir-akhir ini di Indonesia tengah gencar semboyan #SaveAleppo berupa ajakan menyumbang korban perang di kota Aleppo, Syria. Namun di sisi lain, di Aleppo sebagian wilayahnya dikuasai ISIS yang notabene telah menebar teror di Indonesia.
“Kita bukannya tidak kasihan pada mereka, tapi kita akan menyampaikan dan membantu dengan cara lebih aman,” tutur Luthfi.
Menurut Luthfi, pemerintah mutlak harus turun tangan dan mengimbau masyarakat agar waspada dalam menyambut ajakan tersebut. Pemerintah wajib melarang bila ada indikasi penggalangan dana digunakan pihak-pihak yang berperang di Syria, apalagi jatuh ke tangan ISIS.
Idealnya pemerintah yang menyalurkan bantuan itu melalui lembaga-lembaga yang ada. Bisa juga melalui lembaga internasional di bawah PBB. Dengan demikian lembaga penggalang dana bisa sebagai pendamping.
Saat ini, lanjut Luthfi, sulit membedakan mana yang kelompok ISIS dan tidak ISIS di Syria. Bahkan ada kelompok tidak ISIS, tapi juga radikal seperti Jabat Nusra (Al Qaeda). Mereka itu dinilai sewaktu-waktu bisa melakukan tindakan yang bertentangan dengan kaidah negara Indonesia.
- Keluarga Gamma Rizkynata: Hukuman Aipda Robig Harus Maksimal, Jangan Dikurangi!
- RUU Penyelenggaraan Haji dan Umrah Perlu Partisipasi Publik demi Tata Kelola yang Adil
- Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Siap Sambut Kedatangan Pemudik Lebaran 2025
- Warga Kampung Bayam yang Menempati Rusun Harus Bayar Rp 1,7 Juta per Bulan
- Tim BTB Gelar Aksi Resik Masjid Pascabanjir di Jatinegara
- Tom Lembong Kecewa atas Dakwaan, Pertanyakan Dasar Perhitungan Kerugian Negara