Waspada, Kamuflase Informasi LSM Asing terkait Karhutla di Papua

Afni berharap keberadaan NGO, pers, dan kelompok masyarakat lainnya menjadi pilar penting demokrasi. Wajib ada tetapi harus disertai rasa tanggung jawab yang besar.
Dia berharap ada pemberitaan yang adil dan cover both side disesuaikan dengan kondisi nyata saat ini sehingga tidak memakai data lama dan membuatnya seolah terkesan sedang terjadi di masa kini sehingga mengaduk perasaan masyarakat sebagai penonton dan pembaca.
"Negara telah memberikan hak merdeka untuk sebebasnya menyuarakan fakta dan kritik. Namun perlu diingat, bahwa pilar demokrasi yang dibutuhkan bangsa sebesar Indonesia, yang belum sampai seabad merdeka, bukan berdiri di ranah kebebasan yang absolut. Dibutuhkan kebebasan yang bertanggung jawab. Batas dari kebebasan adalah tanggung jawab itu sendiri. Selagi masih berkiblat pada prinsip itu, maka kebebasan tidak diartikan sebagai bebas memilintir, bebas menggiring opini, bebas ngeles, bebas mengeluarkan narasi, apalagi bebas mempermalukan tanah air-nya sendiri," pungkas Afni. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pemberitaan seputar karhutla di Papua dianggap sebagai kamuflase informasi karena menggunakan data tahun 2013.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Papua dan Ujian Prabowo - Gibran
- Prajurit TNI Temukan Ladang Ganja di Pegunungan Papua
- Serukan Jaga Lingkungan, Kapolda Riau Inisiasi Penanaman 10.000 Pohon
- Tokoh Agama Minta Masyarakat Papua Tak Terprovokasi Isu Pelanggaran HAM
- Kejaksaan Sita Rp 1,5 M Duit Panas PON Papua, Nixon Bidik Pejabat Negara
- Membangun Tanah Papua dengan Adat