Waspada! Kriminalitas Meningkat Jelang Idul Fitri
Menjelang ramadan, tingkat kebutuhan masyarakat meningkat sehingga rawan terjadi tindak kriminalitas. Guna mengantisipasi hal itu, masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya diimbau selalu waspada terutama saat mengambil uang dalam jumlah besar. Di DKI dan sekitarnya ada 54 titik rawan kejahatan yang mengancam warga.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto menerangkan pada saat menyetor uang dari bank pada hari tertentu atau akhir bulan ada kawanan perampokan yang sering melakukan kejahatan. Untuk itu, pihaknya menyarankan masyarakat yang hendak mengambil atau menyetor uang dalam jumlah besar meminta pengawalan kepolisian.
”Tindak kriminalitas diperkirakan kian marak saat menjelang hari raya Idul Fitri,” ujarnya.
Ditambahkannya juga, saat arus mudik juga rawan aksi kejahatan. Karena, Polda Metro Jaya akan menggelar Operasi Ketupat Jaya guna mencegah terjadinya aksi kejahatan selama ramadan maupun menjelang Idul Fitri.
Berdasarkan catatan Polda Metro Jaya ada 54 titik rawan kriminalitas pada saat ramadan nanti. Polda Metro Jaya memetakan 13 lokasi rawan kejahatan tersebut. Yakni di wilayah Polres Jakarta Pusat ada 10 lokasi, tiga lokasi di wilayah Polres Jakarta Utara, tiga lokasi di wilayah Polres Jakarta Timur dan enam lokasi di wilayah Polres Jakarta Barat.
Sedangkan di wilayah Polres Jakarta Selatan ada tiga lokasi rawan kejanata. Kemudian Polresta Bekasi Kota ada satu lokasi, Polres Depok juga satu lokasi rawan kejahatan, Polres Bandara Soekarno-Hatta juga satu wilayah, Polres Pelabuhan Tanjung Priok tiga lokasi. Lalu, Polres Kabupaten Bekasi terdapat tiga lokasi rawam, Polresta Tangerang Kota dan Polres Kabupaten Tangerang terdapat masing-masing tiga lokasi.
Selain itu daerah lainnya, perempatan Coca-Cola, Jakarta Pusat; Taman Sari, Tambora; Kolong Jembatan, Grogol, Jakarta Barat; Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur; Stasiun Senen, Jakarta Pusat, dan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Beberapa kejahatan yang marak di wilayah rawan itu seperti kejahatan jalanan, pencurian kendaraan bermotor serta pencurian rumah kosong.
Guna menangkal aksi kejahatan itu, Direskrimum Polda Metro Jaya menyiagakan 300 personel serse guna memantau lokasi-lokasi tersebut. ”Kami menempatkan seluruh personel untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan itu,” katanya juga. Polisi juga meminta masyarakat meningkatkan pengamananan internal seperti siskamling dan lainnya.
Menurutnya lagi, walaupun ada peningkatan patroli tetap saja dukungan masyarakat tetap lebih penting. Saat ramadan, biasanya para pelaku memanfaatkan waktu sahur dan salat terawih untuk beraksi. Salah satunya aksi perampasan motor yang tidak segan-segan melukai korbannya. ”Saat ramadan dimanfaatkan para penjahat, karena aktivitas masyarakat keluar rumah lebih sering,” tegas juga perwira menengah Polri itu. (ibl)
Menjelang ramadan, tingkat kebutuhan masyarakat meningkat sehingga rawan terjadi tindak kriminalitas. Guna mengantisipasi hal itu, masyarakat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS