Waspada, Luncuran Lava Pijar Gunung Api Karangetang Mencapai 1.500 Meter

Bunyi guguran terdengar lemah sampai kuat sementara sinar api kawah dua sekitar 25 meter.
Pada periode tersebut terekam sebanyak 38 kali gempa guguran amplitudo antara 10-45 milimeter durasi antara 40-189 detik.
Satu kali gempa hybrid/fase banyak Amplitudo 20 milimeter, S-P : 0 detik dengan durasi 15 detik.
Terekam pula dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo antara 5-10 milimeter, S-P antara 8-15 detik selama 49 detik.
"Gempa guguran masih cukup tinggi, sementara tingkat aktivitas berada pada level III siaga," ucapnya.
Dia berharap masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya.
Yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, tenggara sejauh 3,5 kilometer.
Warga diharapkan mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.
Warga diminta tetap waspada, luncuran lava pijar Gunung Api Karangetang mencapai 1.500 meter.
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 700 Meter di Atas Puncak
- Masih Berstatus Awas, Gunung Ibu kembali Erupsi, Luncurkan Lava Pijar Setinggi 200 Meter
- Status Masih Awas, Gunung Ibu Meluncurkan Lava Pijar Setinggi 300 Meter
- PVMBG: 31 Kejadian Gempa Bumi Paling Merusak Sepanjang 2024, Terbanyak di Jawa Barat
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada Lontaran Batu Pijar
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru