Waspada, Makan Larut Malam Picu Penyakit Jantung
jpnn.com - Jika Anda masih sering makan larut malam, sebaiknya hentikan kebiasaan ini mulai sekarang. Dampaknya bisa lebih fatal dari sekadar timbangan yang bergeser tajam ke kanan. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa makan larut malam bisa memicu penyakit jantung.
Dalam sebuah penelitian yang dipresentasikan pada awal November lalu dalam pertemuan tahunan ilmiah American Heart Association, makan larut malam sangat besar pengaruhnya terhadap penyakit jantung. Ini tak terlepas dari gaya hidup orang-orang zaman sekarang, yaitu tidur larut malam.
"Mereka tidur terlalu larut dan jam tidurnya pun sedikit. Dengan gaya hidup seperti itu, kami juga melihat adanya kebiasaan makan larut malam yang tinggi,” ujar penulis utama dari studi tersebut, Nour Makarem, seorang peneliti kardiologi di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons.
Untuk studi tersebut, Makarem dan tim menggunakan data dari 12.700 orang Hispanik dan Latin yang berusia 18 hingga 76 tahun.
Makan di atas jam 6 sore
Tim peneliti menemukan bahwa lebih dari separuh orang dalam penelitian ini mengonsumsi 30 persen atau lebih kalori harian mereka setelah jam 6 sore. Kemudian, mereka memiliki kadar gula darah puasa yang lebih tinggi, tingkat insulin yang lebih tinggi, dan tekanan darah lebih tinggi daripada peserta yang melaporkan makan kurang dari 30 persen kalori harian mereka setelah jam 6 sore.
Menurut Mayo Clinic, tingkat gula darah puasa yang tinggi dapat dianggap sebagai tanda pradiabetes. Ini serupa dengan studi yang dilakukan Makarem dan tim. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 30 persen atau lebih kalori harian setelah jam 6 sore, 19 persen lebih mungkin mengembangkan pradiabetes daripada mereka yang memiliki kebiasaan makan lebih awal.
Makarem mencatat, 70 persen orang dengan pradiabetes tersebut pada akhirnya terkena diabetes tipe 2. Seperti yang Anda ketahui, diabetes tipe 2 merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung. Lalu, mengapa makan larut malam berhubungan dengan penyakit jantung?