Waspada Menit Akhir
Untuk meredam ancaman itu, secara teknis Arema Cronous bakal bermain sedikit bedadibanding laga sebelumnya. Kalau biasanya tim berjuluk Singo Edan ini mengandalkan kecepatan pemain winger dan strikernya,saat lawan Persidafon itu tak akan dilakukan.
Sebab dari sisi kecepatan, Persidafon justru sedikit lebih unggul.Apalagi Eduard Ivakdalam dkk sudah terbiasa bermain dalam cuaca Papua yang cukup panas. Karena itu, tim pelatih menyiapkan timnya untuk mengajak pemain tuan rumah bermain dengan tempo pelan dan mengandalkan ball possesion. Apalagi rumput Stadion Barnabas Youwe juga tergolong apik.
"Stadion rumput bagus. Jadi mendukung pola permainan umpan-umpan pendek," tegas pelatih Arema Cronous Rahmad Darmawan kemarin.
Lebih lanjut, taktik bermain dengan tempo lambat juga ditujukan untuk menghemat tenaga para penggawa Singo Edan. Karena suhu siang hari mencapai lebih dari 30 derajat celcius."Makanya latihan terakhir kami coba siang hari. Biar pemain adaptasi dengan cuaca yang lebih panas," tegas dia.
Terkait panasnya cuaca ini, defender Thierry Gathuessi mengaku sudah merasakannya bermain sore hari di Stadion Barnabas Youwe musim lalu bersama Sriwijaya FC."Kalau tidak main pelan-pelan, tenaga bisa cepat habis di sini. Panas sekali kalau sore. Kalau main malam juga tidak mungkin karena lampu stadion tidak terang sepertinya," kata pemain yang memegang paspor Prancis itu. (iw/abm/jpnn/ko)
MALANG - Skuad Arema Cronous bakal menjalani laga superberat di markas Persidafon, Papua sore nanti. Karena bukan hanya melawan sebelas pemain, tapi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Popsivo Polwan Datangkan Bintang Asal Turki Demi Proliga 2025
- Mantan Pelatih Thailand Ingin Vietnam Menjadi Juara Piala AFF 2024
- Persiapan Piala AFF 2024, PSSI Panggil 31 Pemain, Ini Daftarnya
- Persib Berterima Kasih Kepada Liga 1 dan Bali United
- Bangkit dari Cedera, Fadillah Arbi Optimistis Raih Poin di Seri Pamungkas JuniorGP 2024
- Fakta-Fakta Menarik 33 Pemain Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024