Waspada! Mutasi Virus Bisa Menyebar Lebih Cepat saat Mobilisasi Mudik
jpnn.com, JAKARTA - Mutasi virus Covid-19 bisa semakin menular jika masyarakat masyarakat melakukan kegiatan mudik. Untuk mencegah terjadinya kondisi terburuk, pemerintah didorong membuat aturan ketat dan tegas.
Pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany mengatakan ada beberapa mutasi virus. Mutasi virus juga bisa jadi lebih ganas dan mematikan tetapi sisi lain, masyarakat bersikeras ingin pulang kampung alias mudik Lebaran.
"Ini memang bagian yang berpotensi menimbulkan makin banyaknya kasus. Bisa jadi makin banyaknya kematian," kata Thabrany di Jakarta.
Menurut dia, perlu kebijakan yang sinkron antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah daerah harus berani bilang tidak mau menerima pemudik. Jika warga memaksa mudik, pemda harus menerapkan isolasi selama 14 hari.
Thabrany mengatakan Pemerintah DKI Jakarta juga harus menegaskan kepada masyarakat yang ingin kembali dari kampung halaman agar isolasi selama 14 hari.
"Sehingga masyarakat akan berpikir dua kali untuk mudik. Kalau itu sinkron, insyaallah masyarakat bisa dipaksa disiplin," ujarnya.
Dia melihat sebagian masyarakat tidak bisa diajak kompromi. Ada masyarakat yang wataknya begitu melekat pada kebiasaan-kebiasaan masa lalu sehingga perlu memaksa mereka agar disiplin.
"Jangan anggap enteng, karena mutasi virus semakin ganas dimungkinkan," sambung Thabrany.
Pemda bisa diberikan sanksi jika mengizinkan warganya mudik apalagi tanpa isolasi mandiri.
- Beda Nasib Warga Indonesia dan China soal Mudik, Tahun Lalu Tidak Begini
- Rahmad Handoyo Minta Pemerintah Buat Kebijakan Larangan Mudik Saat Nataru
- Epidemiolog UI Beberkan Fakta Terkait Varian Covid-19 Lokal, Masih Bisa Bermutasi Lagi
- Hasil dari Pos Penyekatan di Suramadu, 25 Orang Diduga Terinfeksi Varian Baru Covid-19
- ITD Unair Temukan Varian Baru Covid-19 di Bangkalan, Penyebab Lonjakan Kasus?
- Penumpang Transportasi Menurun 81 Persen saat Larangan Mudik Berlaku