Waspada, Obat Ini Meningkatkan Risiko Kematian Pasien Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Badan kesehatan dunia, WHO menghentikan sementara seluruh uji klinis obat malaria hydroxychloroquine sebagai obat yang berpotensi untuk menyembuhkan pasien covid-19.
Penghentian dilakukan setelah adanya penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat malaria malah berpotensi meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sebuah kelompok Solidarity Trial yang terdiri dari ratusan rumah sakit rujukan covid-19 di seluruh dunia juga telah mendaftarkan pasiennya untuk uji menggunakan hydroxychloroquine.
"Menetapkan menghentikan sementara hydroxychloroquine dalam uji coba. Sementara data keselamatan ditinjau oleh Dewan Pemantau Keamanan Data," kata Tedros.
Sekadar diketahui hydroxychloroquine selama ini digunakan untuk pengobatan pasien malaria serta radang sendi.
Namun, banyak pihak termasuk Presiden Amerika Donald Trump menggunakan obat itu untuk mencegah dan mengobati corona.
Bahkan Trump mendorong pemerintah agar membeli obat ini dalam jumlah besar.
WHO meminta semua rumah sakit di seluruh dunia menghentikan pemakaian obat ini untuk pasien covid-19.
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Trump Melunak, Meta Bergerilya Merayu Kreator TikTok Pindah ke Facebook dan Instagram
- Donald Trump Kembali Berkuasa, Para Pemimpin Eropa Tak Gembira
- Kabinet Ramping
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat