Waspada Pelaku Gendam Sadis Kini Berkeliaran dengan Mobil

Waspada Pelaku Gendam Sadis Kini Berkeliaran dengan Mobil
Police Line. foto: ilustrasi for sumeks

Sebab, Sumainah pandai mengaji dan hafal banyak ayat Alquran. Pelaku mengajak salaman berkali-kali. Tidak mempan juga. Sumainah tetap sadar bahwa dirinya hendak dijahati.

"Ibu posisinya sadar," katanya.

Karena ilmu hitam tidak berhasil, komplotan penggendam main kasar. Korban diancam. Kalung emas seberat 8 gram dilepas dengan mudah dari leher korban.

Mereka lalu mengincar gelang emas di tangan nenek tersebut. Kali ini tidak gampang. Sebab, gelang seberat 17,6 gram itu dililit dengan benang jahit. Sulit dicopot.

Sumainah bercerita, dirinya didudukkan di jok belakang. Dua lelaki mengapitnya. Korban yang sudah sepuh itu dianiaya. Pipinya memar. Giginya sampai patah. "Kacamata ibu sampai pecah," tambah Najih.

Apa yang dilakukan penjahat? Dengan sadis, mereka membakar lengan Sumainah. Tujuannya, ikatan benang jahit itu hangus.

Gelang emas bisa dilepas. Dari gambaran cerita ibunya, Najih mengira para penjahat benar-benar tega menghajar korban.

Saat diturunkan di jalan, kondisinya acak-acakan. Rambutnya tidak rapi. Ada luka di mana-mana. Karena itu, lama tidak ada yang menolong.

Pelaku gendam bermobil memaksa korban masuk dan membakar tangan untuk mengambil perhiasan emas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News