Waspada Penipuan Berkedok Gerakan Sedekah

Waspada Penipuan Berkedok Gerakan Sedekah
Waspada Penipuan Berkedok Gerakan Sedekah

Mugi menceritakan, kondisi Julio masih belum stabil. Bayi malang yang lahir pada 2 Juli 2013 itu adalah bayi hasil hubungan tanpa status. "Ibunya asal Temanggung, ayahnya dari Jogja. Tapi, ayahnya tidak mau tanggung jawab," kata Mugi.

Awalnya, bayi Julio dirawat di RS Panti Rapih, Jogjakarta. Namun, karena tidak ada biaya, bayi itu diboyong ke kliniknya oleh para relawan kemanusiaan Sedekah Rombongan yang ber-home base di Jogjakarta. "Lalu, ada teman-teman dari gerakan Berbagi Itu Indah yang ikut menggalang donasi dari internet. Kami kaget ketika fotonya dicatut," katanya.

Saat ini, aku Mugi, dia sudah menerima transfer dari Ekky, namun belum semuanya. "Bagi kami, yang penting pelaku bertobat sebenar-benarnya dan tidak mengulangi lagi sampai kapan pun," katanya.

Bagaimana korban penipuan" Yakni, para donatur yang akhirnya tahu bahwa dananya tidak sampai ke bayi Julio, tapi ditilap Ekky. Saya sudah memberikan keterangan di Polres Jakarta Barat," kata Novita, seorang donatur, kepada Jawa Pos kemarin.

Novita mengaku dimintai keterangan sebagai saksi atas laporan donatur lain. "Setahu saya ada dua yang melapor ke polisi, dari Bekasi dan Bali," katanya.

Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto menjelaskan, penipuan itu bisa dikatagorikan kejahatan cybercrime. "Korban bisa melapor ke polres setempat," katanya. Agus menjelaskan, Bareskrim mempunyai unit khusus kejahatan cybercrime. "Penipuan dengan internet menjadi perhatian kami," katanya. (rdl/c2/kim)

GAIRAH masyarakat untuk bersedekah semakin meningkat. Kemajuan teknologi itu pun dimanfaaatkan untuk mempermudah dalam mengundang dan menyalurkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News