Waspada Penipuan Bisnis Online Ini, Modusnya Baru
jpnn.com, BATAM - Yanti Mardian, warga perumahan Yose, Tanjunguncang, Batam, Kepri, menjadi korban penipuan jual beli online.
Akibatnya, wanita 35 tahun itu harus menderita kerugian sebesar Rp 3,4 juta.
Saat mengadu ke Mapolsek Batuaji, ibu rumah tangga itu menuturkan, aksi penipuan itu terjadi pada 20-23 November lalu.
Saat itu dia memesan lemari pakaian dan pampers yang dijual secara online melalui akun Facebook atas nama Stephane Tambunan.
"Murah harganya makanya saya tergiur," katanya, Kamis (14/12).
Karena ingin mendapatkan perlengkapan rumah tangga dengan harga yang miring itu, Yanti akhirnya menuruti permintaan pelaku untuk mentransfer uang pembelian lemari dan karpet tersebut ke rekening pelaku.
"Dua kali saya kirim. Pertama minta sesuai harga barang yang dibeli, kedua minta lagi katanya untuk jaminan agar barang tak ditahan Bea dan Cukai (BC). Total Rp 3,4 juta," ujarnya.
Setelah uang tersebut ditransfer, barang yang dipesan tak kunjung datang. Akun media sosial pelaku juga tak bisa dihubungi lagi.
Yanti Mardian, warga perumahan Yose, Tanjunguncang, Batam, Kepri, menjadi korban penipuan jual beli online.
- 85 Persen Masyarakat Tanjung Uncang Batam Solid Dukung Ansar Ahmad
- Masyarakat Batu Ampar Batam Targetkan 80 Persen Suara untuk Kemenangan Ansar-Nyanyang
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Ratusan Nelayan Tanjung Uma Gabung Relawan Asli Sayang Batam Dukung Ansar-Nyanyang & Amsakar-Li Claudia
- Merasa Jadi Korban Penipuan, Shamsi Ali Lapor ke Polda Metro Jaya
- Desa-desa Kini Ada Listrik Berkat Program Kepri Terang, Ansar Ahmad Raih Dukungan Warga Batam