Waspada! Prediksi Kebijakan Donald Trump Bisa Picu Resesi di Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal mempengaruhi ekonomi Indonesia.
Menurut Bhima, tarif kebijakan Donald Trump mengenakan tarif 32 persen untuk barang asal Indonesia yang masuk ke AS berpotensi memicu resesi ekonomi pada kuartal IV-2025.
"Bisa picu resesi ekonomi Indonesia di kuartal IV-2025," kata Bhima, Jumat (4/4).
Bhima menuturkan selain kuantitas ekspor Indonesia ke AS, diprediksi akan ada dampak negatif berkelanjutan ke volume ekspor ke negara lain.
Bhima mengatakan dengan tarif resiprokal tersebut, sektor otomotif dan elektronik Indonesia bakal di ujung tanduk.
Hal ini karena, konsumen AS menanggung tarif dengan harga pembelian kendaraan yang lebih mahal yang menyebabkan penjualan kendaraan bermotor turun di AS.
Selanjutnya dikarenakan adanya korelasi ekonomi Indonesia dan AS dengan persentase 1 persen penurunan pertumbuhan ekonomi AS maka ekonomi Indonesia turun 0,08 persen.
"Produsen otomotif Indonesia tidak semudah itu shifting ke pasar domestik, karena spesifikasi kendaraan dengan yang diekspor berbeda. Imbasnya layoff dan penurunan kapasitas produksi semua industri otomotif di dalam negeri," ujarnya.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan kebijakan tarif Donald Trump memengaruhi ekonomi Indonesia
- Kemenko PM Uji Publik Standar Pendampingan Usaha lewat Pilar Berdaya Bersama
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia