Waspada, Rumah Ibadah Jangan Sampai Jadi Ajang Kampanye
"Belajar untuk melakukan inventarisasi persoalan dari lima tahun lalu saat penyelenggaraan Pemilu 2019," katanya.
Dia berharap KPU dan Bawaslu memiliki rekaman dan catatan pemilu sebelumnya sehingga persoalan yang berpotensi muncul pada Pemilu 2024 dapat diantisipasi.
"Kami berharap pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan aman dan damai. Kami berharap memperoleh pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang amanah," katanya.
Ni Made mengatakan pemangku kepentingan di Kulon Progo harus berjuang sesuai tugas, fungsi pokok masing-masing dan memberikan kontribusi untuk mengamankan pelaksanaan Pesta Demokrasi 2024, terutama persoalan sosial.
"Persoalan sosial ini tidak hanya bicara siapa yang kampanye, seperti mencuri start," katanya.
Ni Made mengharapkan Bawaslu dan KPU intensif melalukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya generasi milenial tentang pemilu agar tidak ditunggangi kepentingan tertentu.
"Edukasi ke masyarakat soal pemahaman menjadi pemilih yang baik, penyelenggara yang baik, dan pengawasan yang baik," katanya.
Dia mengatakan konflik SARA di Kulon Progo masih ada yang harus diredam dan harus diberi pemahaman untuk saling tenggang rasa dan saling menghormati.
Pemerintah mengajak masyarakat untuk mengawasi, jangan sampai rumah ibadah jadi ajang kampanye.
- Gunung Gamalama Mengeluarkan Asap Putih Setinggi 150 Meter
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 700 Meter
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- 2 Daerah ini Paling Rawan Terjadi Pelanggaran Netralitas ASN
- 19 Anggota DPR Terpilih Mundur Demi Maju Pilkada 2024
- SBY Sebut Prabowo Punya Program Tepat Sasaran