Waspada! Sepuluh Pemerkosa Masih Berkeliaran

Ayunda menyebutkan, penanganan trauma tidak bisa digeneralisasi. Bergantung dengan kondisi kasus, latar belakang, dan tingkat trauma.
"Tapi, secara umum, terapi dilakukan sesuai umur. Bisa dengan menstabilkan emosinya dulu dengan relaksasi atau teknik stabilisasi emosi lainnya. Dilanjutkan dengan konseling individual, konseling keluarga, dan terapi kognitif bagi anak," jelasnya.
Ayunda menyarankan, perhatian dan perlindungan ekstra harus diberikan semua pihak kepada korban.
Termasuk tidak selalu meminta Cinderela menceritakan kronologi kejadian kepada tiap orang yang bertanya.
Menurut dia, menceritakan kronologi kejadian berpotensi kembali menimbulkan retraumasisasi.
Artinya, si anak bisa kembali mengalami trauma seperti yang dirasakan karena mengingat kejadian tak menyenangkan tersebut.
"Perbanyak perhatian dan pelukan yang secara psikis bisa menenangkan anak," imbuh Ayunda.
Dia menambahkan, anak perlu didampingi psikolog untuk mempercepat pemulihan pascatrauma.
Banyak opsi yang seiring waktu bisa dipilih untuk memulihkan trauma Cinderela.
Polisi menangkap satu per satu pemerkosa Cinderela, bocah belia 12 tahun.
- Kakak Beradik di Purworejo Diperkosa 13 Pria, Hotman Paris Minta Prabowo beri Atensi
- Seorang Ayah Bejat di Banyuasin Perkosa Putri Kembarnya Sejak SD, Astaga
- Dua Pemerkosa Anak di Majalengka Sudah Ditangkap, Salah Satu Pelaku Ternyata
- Pulang Sekolah, Bunga Langsung ke Rumah Nenek, Lalu Ungkap Perilaku Bejat Sang Ayah
- Kejadian di Malam Tahun Baru, Pria di Bangkalan Tarik Paksa Anak Angkat ke Kamar, Lalu...
- Polisi Tetap Selidiki Pemerkosaan Anak oleh 6 Pelaku Meski Sudah Berdamai