Waspada! Setiap Bulan Ada 200 Penderita HIV Aids Baru di Bali
jpnn.com, DENPASAR - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali menemukan 150 hingga 200 kasus HIV setiap bulan sepanjang tahun 2019.
Hal ini menambah jumlah kasus HIV menjadi total 22.034 kasus secara kumulatif.
"Dalam waktu tiga bulan di rilis, dihitung secara rata-rata peningkatan temuan kasus HIV di Bali ini antara 150 sampai 200 tiap bulan," kata Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali Made Suprapta di Kantor KPA Bali, Denpasar, Selasa.
Suprata menambahkan orang yang terinfeksi HIV kebanyakan berusia 20 sampai 39 tahun.
"Bali urutan kelima dari jumlah kasus, setelah dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat,dan Jawa Timur dan satu lagi saya kurang ingat, yang jelas Bali kelima," katanya.
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, penularan HIV utamanya terjadi akibat hubungan heteroseksual (76,3 persen), homoseksual (14,7 persen), dan biseksual (0,5 persen) serta penggunaan jarum suntik secara bergantian (3,9 persen).
KPA mengimbau orang dengan HIV/AIDS rutin menjalani pengobatan menggunakan anti-retroviral (ARV).
“Karena ketika seseorang masuk stadium HIV tapi tidak diobati maka akan meningkat jadi stadium AID, nah ini yang parah bisa berujung pada kematian," kata Made.
Bali urutan kelima dari jumlah kasus penderita HIV AIDS di Indonesia setelah Jakarta dan Jawa Timur
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- BSI Perkuat Kemandirian Ekonomi Masyarakat Bali, Berdayakan UMKM
- PSI Kecam Rencana Eutanasia Anjing Jalanan di Bali
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan