Waspada Telur Infertil Beredar Lagi, Begini Cara Membedakannya
Jika telur tidak mengandung embrio maka akan dipisahkan. Telur inilah yang disebut telur infertil.
Ribuan telur tetas akan diproses dalam mesin pengeraman. Telur didiamkan selama 18 hari dengan suhu hangat yang sudah disesuaikan. Setelah masa 18 hari, telur akan disortir lagi.
Telur yang memiliki embrio (fertil) akan lanjut ke tahap berikutnya. Sementara telur yang tanpa embrio (infertil) akan disisihkan.
Telur ini seharusnya dibuang tapi ternyata ada saja oknum yang membutuhkan telur ini untuk dijual kembali dengan harga sangat murah.
Pemerintah secara tegas melarang peredaran telur ayam infertil. Larangan menjual telur HE diatur dalam Permentan Nomor 32/Permentan/PK.230/2017 diatur tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.
Namun kenyataannya, telur ini masih banyak beredar di pasaran.
Karena berasal dari telur yang tak terpakai atau produk buangan, harga telur infertil ini sangat murah.
Harganya di kisaran Rp 4.000 - Rp 7.000 per kilogram, jauh di bawah harga telur ayam ras yang umumnya dijual di pasar di atas Rp20.000 per kilogram.
Telur infertil biasanya dijual dengan harga yang sangat murah dibanding harga pasaran.
- Beras Belum Beres, Harga Telur dan Ayam Meroket
- Dua Perusahaan Indonesia Berkomitmen Gunakan Telur Ayam Bebas Kandang Baterai
- Jelang Ramadan, Harga Beras dan Telur Ayam di Palembang Naik
- Zulhas Sebut Harga Telur dan Bawang di Pasar Natar Lampung Sangat Murah
- Harga Telur Susah Turun, NFA Prediksi Akan Ada Titik Keseimbangan Baru
- Menjelang Iduladha, Harga Sembako di Pasar Tradisional Palembang Masih Fluktuatif