Waspada! Titik Semburan Lumpur di Dekat Rumah Warga Bertambah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Eko Agus Supiadi sebelumnya mengatakan petugas DLH telah mengecek semburan lumpur di Perumahan Kutisari Indah Utara III Nomor 19 itu, yang kemudian dinilai bisa masuk dalam kategori berbahaya karena kualitas udara di sekitar lokasi kejadian ada peningkatan, atau tepatnya ada peningkatan suhu udara.
"SO2 (sulfur dioksida)-nya di atas rata-rata, melebihi batas mutu," ujarnya.
Eko pun menyebut bahwa batas normal SO2 adalah 900 mikrogram per meter kubik. Sementara, dari pengukuran yang dilakukan di lokasi semburan dengan alat gas monitoring kit, kadar SO2-nya mencapai 1.396,36. Hasil pengecekan sementara juga mengandung belerang.
Selain SO2, DLH juga mengukur Nitrogen Oksida (NO), ozon permukaan (O3), dan Karbon Monoksida (CO).
Hasilnya, NO hasilnya 0,0 mikrogram per meter kubik, O3 hasilnya 67,86, serta CO-nya 2.165,1. Sementara temperatur tercatat 27,9 derajat.
Mengenai tindakan selanjutnya DLH Surabaya akan terus berkomunikasi dengan tim dari Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Provinsi Jatim, demikian Eko Agus Supiadi. (abdulhakim/ant/jpnn)
ITS dan DLH Surabaya masih melakukan penelitian terhadap munculnya semburan lumpur di rumah warga.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Ada Semburan Lumpur Mirip Lapindo di Cirebon, Begini Kata BPBD
- Duh Ada Semburan Lumpur Menyembur dari Sumur Pertamina, Ada Bau Menyengat
- 3 Fakta Semburan Lumpur di Bekasi
- Seperti ini Kronologi Semburan Lumpur di Bekasi
- Semburan Lumpur di Bekasi Sempat Diawali Ledakan Keras
- 5 Berita Terpopuler: Puan Maharani dan Nasib PDIP yang Dramatis, Ada Semburan Lumpur, TNI Harus Ganti Rugi